WOS, Scopus atau PubMed: Bagaimana Memilih Jurnal Terbaik Berdasarkan Indeksnya?

Ketika ilmu pengetahuan kian menjadi kolaboratif dan interdisipliner, peneliti harus memastikan bahwa karya penelitiannya dapat diterbitkan pada saat dan tempat yang tepat! Para peneliti dan akademisi yang ingin mempublikasikan artikelnya akan mencari jurnal yang terideks oleh database yang terpercaya dan terdepan. Indeks sangat penting bagi kredibilitas, keluasan jangkauan, dan reputasi. Konsekuensinya akan berpengaruh pada impak atau dampak dari artikel jurnal.  

Mengapa Indeks Penting?

Misalnya, jika sebuah jurnal ingin terindeks di Clarivate Analytics, maka jurnal tersebut harus mematuhi aturan-aturan dan standar publikasi Clarivate Analytics tersebut. Pengindeksan jurnal akan membantu menjaga etika publikasi dan akan meningkatkan validitas, visibilitas, dan keterbacaan sebuah artikel. Artikel yang diindeks dalam database yang bereputasi yang dikelola oleh organisasi yang terkenal seperti misalnya, PubMed, Elsevier, Clarivate Analytics, EBSCO, dan Google Scholar, akan meningkatkan jangkauan dan dampak artikel anda. Sebuah laporan menyatakan bahwa indeks-indeks akademik yang meliputi Directory of Open Access Journals (DOAJ), MathSciNet, dan Google Scholar merupakan situs-situs tertinggi yang selalu dikunjungi oleh peneliti dan akademisi dalam melakukan penelitian. Selanjutnya, para peneliti lebih menyukai mengirimkan artikel mereka ke database multi-disipliner yang populer dan terpercaya.

Berikut ini akan dibahas sekilas tentang beberapa database indeks jurnal yang terkenal, diantaranya Web of Science, Scopus and PubMed.

Web of Science: indeks ISI

 

Institute for Scientific Information (ISI) dibentuk pada tahun 1960. Setelah diakuisisi oleh Thomson Reuters dan merger dengan Clarivate Analytics, ISI kemudian menggunakan sebutan “Web of Science”. Database ini memiliki koleksi prosiding konferensi jurnal yang berkualitas tinggi dan buku-buku juga diseleksi untuk dimasukkan kedalam database dengan menggunakan proses kurasi yang unik. Untuk setiap artikel, WOS mendeskripsikan secara spesifik, seperti afiliasi, abstrak dan keyword, pembiayaan (lembaga dan nomor grant) dan semua rujukan yang dikutip. Fitur keunikan nama organisasinya yang eksklusif memungkinakn untuk menelusur (mencari) profil lembaga akademik atau perusahaan. Selanjutnya, pernyataan dukungan dana pengindeksan memungkinkan untuk mengidentifikasi siapa atau lembaga apa yang banyak memberikan kontribusi dukungan dana terhadap riset-riset yang paling berpengaruh dan berdampak. WOS juga memberikan laporan sitasi (kutipan) yang memuat informasi tentang jumlah sitasi dan publikasi per tahun, total waktu dan rata-rata waktu yang dikutip bagi sebuah artikel. Hal ini memungkinkan perbandingan dampak sitasi secara efektif.   

Scopus

Scopus merupakan database abstrak dan sitasi yang terbesar untuk berbagai literatur penelitian yang berbasis peer-review, yang dibangun oleh Elsevier pada tahun 2004. Dalam hal ruang lingkup, Scopus jauh lebih muda daripada WOS, dengan record yang konsisten sejak tahun 1996. Beberapa akademisi peneliti menjadikannya sebagai sumber yang berkualitas tinggi untuk Analisa data kontemporer karena ia meliputi hampir semua jurnal science yang ada di WOS. Lebih dari itu, Scopus juga memiliki ruang lingkup subjek dan geografi yang lebih luas. Fitur tambahan yang ditawarkan oleh Scopus adalah data Altmetric.   

PubMed

PubMed, yang dikembangkan dan dikurasi oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI), merupakan database yang dapat ditelusur sitasi dan abstraknya. Ia merupakan sumberdaya yang gratis bagi para peneliti yang ingin menerbitkan karya ilmiahnya dalam bidang kedokteran dan ilmu-ilmu yang masuk dalam kategori life science. PubMed memberikan akses Kepada sitasi, abstrak dan artikel full text dari bidang ilmu kedokteran, keperawatan, kedokteran gigi, pra-klinis, klinis, dan system perawatan kesehatan. Menerbitkan artikel pada jurnal-jurnal yang terindeks PubMed akan membantu meningkatkan jangkauan dan visibilitas artikel.  

Bagaimana Membandingkan Database Indeks yang Berbeda?

Artikel jurnal ilmiah dapat menciptakan dampak hanya jika artikel tersebut dapat ditelusur. Tanpa pengindeksan yang tepat dari artikel-artikel ini, seorang peneliti yang berpengalaman pun akan kesulitan menemukan artikel tersebut. Beberapa layanan indeksasi baru telah muncul, meliputi DOAJ, Hinari, Open L Gate, SCOLOAR, SIIC databases and Ulrich’s International Periodical Directory. Apakah layanan indeks ini cukup terpercaya? Bagaimana membandingkannya? Bagaimana menentukan jika jurnal yang dipilih dikelola oleh database indeks yang baik?

Sebuah database indeks yang ideal seyogyanya meliputi seluruh disiplin ilmu termasuk semua bentuk publikasi – artikel peer-review, laporan ilmiah, makalah konferensi, dan lain-lain. Pada saat menelusur database, seharusnya memasukkan data yang relevan. Kriteria lain yang perlu dievaluasi sebelum memilih database indeks adalah ruang lingkup cakupannya dan bahasa yang digunakan, kriteria untuk mengumpulkan sitasinya, algoritma untuk menghitung faktor dampak (impact factor), dan ketersediaan online publikasinya. Selanjutnya, peneliti biasanya lebih menyukai database indeks yang menyediakan kriteria penyaringan lebih lanjut, seperti spesifikasi bidang ilmu, rentang wkatu terbit, dan kata kunci. Ini akan meningkatkan visibilitas dari jurnal yang terindeks dan pada gilirannya artikel yang dimuat oleh jurnal tersebut.  

Bagaimana Mencari Jurnal yang Terindeks dalam database?

Kebanyak jurnal lebih suka diindeks dalam database yang kredibel. Meskipun demikian, ada banyak jurnal yang memilih untuk diindeks pada lebih dari satu database untuk meningkatkan visibilitas yang lebih tinggi. Meskipun demikian, setiap database memiliki fitur “indeksasi” tersendiri yang memungkinkan pengguna untuk mencari semua jurnal yang diindeks oleh database tersebut. Biasanya, seseorang dapat menelusur dari “daftar utama jurnal” atau dapat menemukannya dengan menggunakan pilihan “Search.” Misalnya, para peneliti dapat menggunakan Clarivate Master Journal List untuk menentukan apakah jurnal yang dipilih terindeks dalam daftar jurnal ISI. Anda dapat menelusur jurnal yang menjadi target dengan mengetikkan nama jurnal atau ISSNnya. Dengan mengusung konsep multidisiplin, indeks WOS memberikan cakupan yang sangat komprehensif dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk sains, ilmu-ilmu sosial (social sciences), serta humaniora (art and humanities). Berbagai indeks yang disediakan oleh WOS meliputi: Science Citation Index Expanded (SCIE), Social Sciences Citation Index (SSCI), Arts and Humanities Citation Index (AHCI), Emerging Sources Citation Index (ESCI), Current Chemical Reactions and Index Chemicus, Book Citation Index (BCI), dan Conference Proceedings Citation Index (CPCI).    Dengan demikian, peneliti dapat menemukan apakah jurnal targetnya terdaftar dalam database Scopus dengan menggunakan search page atau mengunjungi website Scimago journal yang didukung oleh Scopus. Anda dapat menelusur database dengan menggunaka judul jurnal, penerbit atau nomor ISSN jurnal. Untuk memastikan pakah jurnal anda terindeks dalam Pubmed, peneliti dapat menjelajah jurnal dalam database NCBI dengan menggunakan judul dan nomor ISSN jurnal.